Namun demikian, dia mengakui bahwa dalam implementasinya, pengembangan wisata halal di Indonesia masih terkendala rendahnya literasi masyarakat.
“Untuk itu, kita semua perlu terus berupaya meningkatkan literasi masyarakat mengenai konsep wisata halal,” ujarnya.
Wapres menuturkan bahwa dalam penyelenggaraan kegiatan kepariwisataan di masa pandemi, pemerintah Indonesia telah menetapkan protokol kesehatan berbasis cleanliness, health, safety and environment sustainability (CHSE). Menurutnya, protokol kesehatan berbasis CHSE telah menjadi standar penyiapan destinasi wisata di tanah air.
“Untuk itu, diperlukan dukungan seluruh pemangku kepentingan, serta para wisatawan, baik domestik maupun internasional, untuk berdisiplin secara ketat melaksanakan protokol kesehatan CHSE,” katanya.
(Dani Jumadil Akhir)