JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi memproyeksikan nilai dari produk pangan segar yang dijual melalui toko online atau marketplace mencapai lebih dari Rp21 triliun pada 2021. Pasalnya, kini banyak pihak yang tengah berupaya bersinergi untuk memberikan wadah para pelaku usaha untuk memanfaatkan teknologi digital.
“Jika ini terealisasi, maka nilainya akan naik dari posisi tahun lalu yang sebesar Rp 18 triliun,” katanya dalam keterangan resmi, dikutip Jumat (17/9/2021).
Mendag memprediksi nilai produk pangan yang dijual di toko online atau marketplace akan terus meningkat. Bahkan nilainya diramal akan tembus lebih dari Rp180 triliun dalam lima tahun ke depan.
Baca Juga:Â RI-Uni Emirat Arab Teken Perjanjian IUAE-CEPA, Ini Keuntungannya
“Ini menunjukkan porsi penjualan pangan melalui marketplace, walaupun masih kecil tetapi pertumbuhannya sangat cepat,” imbuhnya.
Kemudian ia mengatakan kekuatan ekonomi digital adalah dapat mengatasi masalah kesenjangan sosial. Dengan demikian, semua pihak memiliki peluang yang sama untuk dapat memanfaatkan kesempatan yang ada. Sehingga tak ada lagi tembok pembatas bagi pelaku usaha yang hendak memasarkan produknya ke pasar internasional.
Baca Juga:Â Mendag: IUAE-CEPA Perkuat Investasi dan Pemulihan Ekonomi
"Ekonomi digital dapat mengikis kesenjangan sosial di masyarakat. Aplikasi berbasis teknologi harus berbasis inovasi agar dapat bersaing. Sehingga, kami bisa memuliakan petani dan pedagang, serta mewujudkan Indonesia yang tumbuh dan tangguh," papar Lutfi.