JAKARTA - Utang PT Garuda Indonesia Tbk kini mencapai USD7 miliar atau setara Rp100,3 triliun (kurs Rp14.334 per USD). Angka ini bengkak dari utang sebelumnya yang mencapai Rp70 triliun.
Utang Garuda mencapai Rp100,3 triliun lantaran biaya sewa dan adanya praktik korupsi di dalam manajemen Garuda. Saat ini, pemegang saham tengah melakukan upaya negosiasi dan restrukturisasi utang emiten penerbangan pelat merah tersebut dengan para lessor atau perusahaan penyewa pesawat.
"Upaya restrukturisasi terus berjalan. Negosiasi utang-utang Garuda yang mencapai USD7 miliar karena leasing cost termahal yang mencapai 26% dan juga korupsi lagi dinegosiasikan dengan para lessor," ujar Menteri BUMN Erick Thohir, Jakarta, Kamis (4/11/2021).
Baca Juga: Wamen BUMN: Pemerintah Tidak Ingin Garuda Indonesia Bangkrut
Pemegang saham tetap berusaha membuka opsi-opsi lain agar bisa membantu pemulihan keuangan Garuda Indonesia. Namun, Erick tidak secara spesifik menyebut opsi yang dimaksud.