JAKARTA - Indonesia telah meluncurkan kerja sama terkait studi kelayakan dan rancangan penerapan Mekanisme Transisi Energi (Energy Transition Mechanism/ETM) dengan Asian Development Bank (ADB).
"ETM merupakan suatu bentuk pembiayaan campuran (blended finance) yang dirancang untuk mempercepat penghentian pembangkit listrik tenaga batu bara dan membuka investasi dalam energi bersih," tulis Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Akun Instagram resminya @smindrawati pada Jumat(5/11/2021).
Baca Juga: Pensiunkan PLTU, Sri Mulyani Janjikan Subsidi untuk EBT
Ini adalah sebuah program ambisius yang akan meningkatkan energi infrastruktur dan mengakselerasi transisi energi bersih menuju emisi nol bersih dengan prinsip adil (just) dan terjangkau (affordable).
"Agar ETM bisa berlangsung secara efektif, Indonesia membutuhkan tiga hal, pertama adalah pembiayaan untuk mengurangi aktivitas yang membutuhkan sumber daya batu bara termasuk pekerja, termasuk produsen listrik berbasis batu bara," tambah Sri.
Yang kedua adalah pembiayaan yang rendah biaya untuk membangun energi terbarukan sebagai respon dari permintaan yang terus bertumbuh. Ketiga adalah bauran kebijakan dari perspektif ekonomi politik.
"ETM akan menjadi agenda unggulan pada Presidensi G20 2022. Indonesia akan terus menjadi contoh, baik di kawasan regional maupun global, dalam upaya memitigasi isu perubahan iklim dan akan terus mendorong komitmen negara-negara berkembang lainnya untuk mengatasi isu penting ini," kata Sri Mulyani.
(Dani Jumadil Akhir)