JAKARTA β Harga emas berjangka kian berkilau, kembali menguat pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB). Harga emas mencetak kenaikan mingguan terbesar dalam enam bulan, karena lonjakan harga-harga konsumen AS mendorong minat investor terhadap logam tersebut yang dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di Divisi Comex New York Exchange, terdongkrak USD4,6 atau 0,25% menjadi ditutup pada USD1.868,50 per ounce, memperpanjang kenaikan untuk hari ketujuh berturut-turut dan meningkat sekitar 2,8% untuk minggu ini.
Emas telah naik sekitar USD110 sejak 3 November, didukung oleh kekhawatiran inflasi yang mendalam dan jaminan dari bank-bank sentral utama bahwa suku bunga akan tetap rendah untuk saat ini.
Baca Juga: Harga Emas Antam Naik Goceng, Ini Daftarnya
Harga sempat turun hampir 1% di awal sesi perdagangan.
βIni hari korektif. Pedagang mengambil keuntungan setelah reli luar biasa. Logikanya, jika Anda tidak mengambil sesuatu dari meja dengan reli USD100, Anda akan menjadi agak bodoh,β kata Phillip Streible, Kepala Strategi Pasar di Blue Line Futures di Chicago.
Investor meningkatkan posisi dalam emas karena mereka percaya bahwa kenaikan tajam dalam inflasi kemungkinan akan memicu Federal Reserve untuk menaikkan suku bunga lebih cepat daripada yang diperkirakan.
Baca Juga: Harga Emas Berjangka Naik Terdorong Data Inflasi AS
Data ekonomi suram yang dirilis pada Jumat (12/11) juga mendukung emas. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan bahwa 4,4 juta orang secara sukarela berhenti dari pekerjaan mereka pada September, naik dari 4,3 juta pada Agustus dan terbesar dalam dua dekade yang telah dilacak oleh pemerintah.
Data awal indeks sentimen konsumen Universitas Michigan jatuh ke 66,8 pada November, terendah sejak November 2011 dan jauh di bawah perkiraan para ekonom 72,5.
Emas juga mengabaikan penguatan dolar minggu ini, karena data yang menunjukkan lonjakan besar harga-harga konsumen AS pada Oktober menjadi pusat perhatian. Mata uang AS yang lebih kuat biasanya mengurangi permintaan emas di antara pembeli yang memegang mata uang lainnya.
Follow Berita Okezone di Google News