Hal itu dipicu membengkaknya liabilitas sewa sebesar 43,23% menjadi Rp9,372 triliun. Kemudian kas bersih diperoleh aktivitas operasi mencapai Rp2,566 triliun atau naik 107,8% dibandingkan kuartal III 2020 yang tercatat sebesar Rp1,23 triliun.
Belum lama ini, Smarftren menggandeng kerjasama dengan perusahaan Group 42 (G42) asal Abu Dhabi. Dalam kerjasama tersebut, Smartfren menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan perusahaan yang bergerak di bidang Artificial Intelligence (AI) dan Cloud Computing serta mitra lokal asal Indonesia, PT Amara Padma Sehati (APS) yang akan berperan sebagai salah satu rekanan lokal yang memiliki kekuatan dalam ekosistem bisnis dan teknologi untuk menyelenggarakan pusat data berkapasitas 1000 MegaWatt (MW) di Indonesia.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)