Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kejar Pendapatan Negara Rp1.916 Triliun, Sri Mulyani: Saya seperti Ikut Lari Maraton

Michelle Natalia , Jurnalis-Kamis, 18 November 2021 |12:40 WIB
Kejar Pendapatan Negara Rp1.916 Triliun, Sri Mulyani: Saya seperti Ikut Lari Maraton
Sri Mulyani (Foto: Dok Kemenkeu)
A
A
A

JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kerja keras untuk mencapai target pendapatan negara tahun ini.

Sri Mulyani memprediksi, pendapatan negara tahun 2021 akan tumbuh sebesar 16,3% year-on-year (yoy) atau sebesar Rp1.916 triliun dari target dalam APBN sebesar Rp1.743,6 triliun.

Sementara itu, realisasi pendapatan negara tahun lalu sebesar Rp1.647,7 triliun atau mencapai 96,9% dari target Rp1.699,9 triliun. Angka ini turun 15,9% (yoy) yaitu Rp312,8 triliun dari 2019.

“Pendapatan negara kita proyeksikan akan mencapai 16,3% growth-nya. Nominalnya sekitar Rp1.916 triliun. Kita akan lihat nanti, komponennya akan kita identifikasi,” ujar Sri dalam acara virtual di Jakarta, Kamis (18/11/2021).

Baca Juga: Jokowi Siapkan Belanja Negara Rp2.714 Triliun di Tahun Depan

Hingga Oktober 2021, Sri Mulyani mencatat pendapatan negara meningkat hingga 18,2% yoy yaitu dari Rp1.277 triliun menjadi Rp1.510 triliun. Maka dari itu, pemerintah akan mengejar proyeksi pertumbuhan pendapatan negara sebesar 16,3% tersebut dalam dua bulan terakhir dengan memetakan komponen penunjangnya.

“Tentu satu setengah bulan terakhir ini saya seperti ikut lari maraton. Ini adalah the last mile yang sangat penting,” katanya.

Sri Mulyani mengatakan bahwa konsumsi masyarakat yang merupakan salah satu komponen pendorong pendapatan negara masih cukup resilient bahkan di tengah adanya pandemi Covid-19 varian delta.

"Varian delta memang telah menurunkan konsumsi masyarakat yang awalnya di atas 5% menjadi hanya sekitar 1% namun underlying activity masyarakat tidak berhenti," ujarnya.

Dari sisi belanja negara, dia menyampaikan bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar seluruh kementerian/lembaga (K/L) dan pemerintah daerah untuk terus mendorong belanja sesuai yang telah dianggarkan.

Realisasi belanja negara hingga Oktober 2021 mencapai Rp2.058,9 triliun atau tumbuh 0,8% yoy dari yang sebelumnya Rp2.041,8 triliun dan telah mencapai 74,9% dari target APBN Rp2.750 triliun.

"Melalui upaya ini maka pemerintah memperkirakan defisit APBN tahun ini hanya akan menjadi 5,2% sampai 5,4% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) atau sebesar Rp873,6 triliun," katanya.

Proyeksi defisit anggaran tersebut lebih rendah dibanding asumsi dalam UU APBN 2021 yang sebesar 5,7% PDB atau Rp1.006,4 triliun.

“Nanti masih akan ada barang yang bergerak satu setengah bulan ini. Ini lebih kecil dari yang kita lihat dari UU APBN 2021,” katanya.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement