Dalam kesempatan yang sama, Sri Mulyani meminta Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) untuk mendorong peningkatan produktivitas petani sawit mandiri tersebut.
Hal ini disebabkan sebagian besar perkebunan kelapa sawit dimiliki oleh petani mandiri yang lahannya terbatas dan produktivitasnya lebih rendah dibandingkan perusahaan swasta sawit besar.
"Ini tugas BPDPKS untuk membantu petani mandiri dari sisi replanting dan produktivitas sawit per hektarnya sehingga bisa meningkat kesejahteraan petani sawit," katanya.
Dia mengungkapkan, sumbangan devisa dari sektor ini sebanyak 21,4 miliar dolar AS atau lebih dari 14 persen dari total penerimaan devisa ekspor non migas. Lalu, Indonesia disebut juga menggunakan sawit untuk mengatasi ketergantungan pada impor minyak melalui program biodiesel.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)