Dia menyebut tulisan harga di depan warungnya diperoleh dengan memesan. “Itu pesen mas,” paparnya.
Untuk periode waktu jualannya dia mengatakan sudah tidak ingat, “Ya lupa saya udah lama,” pungkasnya.
Wanita berusia sepuh ini memiliki dua anak, namun anaknya juga tidak mengerti tulisan karena tidak bersekolah.
“Engga soalnya semua ga sekolah,” katanya.
Warung tengkleng yang dibuka setiap hari ini akhirnya memiliki titik terang. Harga yang mahal itu disebabkan pesanan pembeli yang meminta paket lengkap.
“Jadi intinya beredarnya harga mahal itu karena pembelinya itu minta komplit komplit itu ada lidah sumsum dan ini paket besar jadi mahal klo harga 30-15 ribu itu mintanya pembeli yg kecil padahal saya jualan bener dan tidak bikin masalah,” jelasnya.
Beberapa netizen pun ikut menimpali dengan beragam komentar.
“Tolong ya, masih byk org yg makan disitu dan ga komplain. Artinya itu harga nya msh wajar. Kalo mnurut lu itu ga wajar, berarti duit lu yg kurang.lo,” tulis devstor***
“Lagian tengkleng itu mahal, klu g mau beli mahal, sembelih sendiri, masak sendiri,” kata @hildaken***
(Kurniasih Miftakhul Jannah)