JAKARTA - PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) menjelaskan mengenai rencana kenaikan tarif KRL. KCI menilai rencana kenaikan tarif akan dilakukan untuk pengembangan layanan sarana maupun prasarana untuk penumpang.
VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba mengatakan semua layanan yang ada di stasiun KRL berasal dari pengguna baik melalui tiket harian yang datang dari pengguna ataupun subsidi pemerintah dalam pemenuhan Kewajiban Pelayanan Publik (Public Service Obligation/PSO).
Baca Juga: Alasan Tarif KRL Bakal Naik Jadi Rp5.000
"Untuk masalah tarif ini kan harus dikaji terus karena KRL tidak mungkin tidak mengembangkan layanannya. Apa iya untuk 5 atau 10 tahun ke depan kita tidak ingin melakukan perubahan," kata VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba dalam keterangan virtual, Jumat (14/1/2022).
Baca Juga: KAI Commuter Operasikan 999 Perjalanan KRL pada Waktu Jam Sibuk
Anne menyebut, ada sejumlah hal yang harus terus dikaji oleh KAI Commuter. Misalnya, terkait pengadaan KRL baru dan mengganti KRL yang sudah lama. Pemerintah juga harus memikirkan semua kebutuhan untuk 2 hingga 10 tahun mendatang.
“Jadi kajian ini rutin dilakukan ini tidak hanya untuk besok kebutuhannya tetapi kita harus memikirkan 5-10 tahun ke depan apakah kita siap dengan perubahan dan kebutuhan masyarakat tentang transportasi publik khususnya KRL," tambahnya.