3. Tarif naik untuk orang kaya saja?
KRL menjadi moda transportasi favorit banyak orang, bahkan dari kalangan orang kaya. Oleh karena itu, muncul usulan lain untuk membuat sistem Account Bus Ticketing (ABT) yang terintegrasi dengan data kependudukan sehingga orang kaya dapat terdeteksi dan mendapatkan tarif KRL nonsubsidi.
"Nanti akun tersebut akan berbasis NIK, pendapatannya berapa ketahuan, dengan ABT ini, nanti begitu masuk kami akan tahu, owh ini harus kena PSO (subsidi) berapa, yang ini tidak, dengan itu semua sebetulnya beres, tapi ini solusi masa depan," ujar Direktur Operasi dan Pemasaran Kereta Commuter Indonesia (KCI) Wawan Ariyanto.
4. Banyak Anker tak setuju
Menanggapi isu kenaikan harga ini, banyak Anker alias anak kereta yang tak setuju. Menurut pengakuan salah satu penumpang, dia akan menyetujui kenaikan tarif tersebut jika pelayanannya diperbaiki.
"Sebenarnya sih tidak perlu dinaikan karena memang kalau untuk kereta yang menjadi transportasi umum banyak yang naik, tidak hanya orang Jakarta, kecuali kalau menang pelayanannya diperbaiki," ujar penumpang bernama Wulan.
5. Tetap akan naik KRL meski tarif meningkat
Namun, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengungkapkan bahwa hasil survey menunjukkan 95,5% pengguna KRL tak akan beralih moda transportasi meski jika tarif dinaikkan.
"Namun apakah mereka akan tetap menggunakan kereta Commuter, jawabannya adalah 95,5% akan tetap menggunakan moda transportasi Kereta api meskipun tarif dinaikkan," ungkap Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi.
6. Aspek kajian kenaikan tarif
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengungkapkan beberapa aspek yang tengah mereka kaji adalah soal peningkatan layanan, pembangunan sarana dan prasarana, hingga subsidi.
"Misalnya, berkurangnya waktu tempuh dan waktu antrian masuk ke Stasiun Manggarai, yang sebelumnya memang cukup menghambat. Tak hanya itu, Pembangunan rel dwiganda, revitaliasi Stasiun Jatinegara, Stasiun Cikarang, Stasiun Bekasi, dan sebagainya juga telah memberi kemudahan, keamanan dan kenyamanan kepada konsumen KRL,” papar Jubir Kemenhub Adita.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)