Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Karl Axel Arrhenius Penemu 'Harta Karun' di Lumpur Lapindo, Siapa Dia?

Nanang Wijayanto (Koran Sindo) , Jurnalis-Sabtu, 29 Januari 2022 |14:47 WIB
Karl Axel Arrhenius Penemu 'Harta Karun' di Lumpur Lapindo, Siapa Dia?
Karl Axxel Arrhenius (Foto: Sindonews)
A
A
A

JAKARTA - Rare earth atau kelompok unsur logam tanah jarang ditemukan pertama kali di tahun 1787 oleh seorang letnan angkatan bersenjata Swedia bernama Karl Axel Arrhenius yang mengumpulkan mineral ytteribite dari tambang feldspar dan kuarsa di dekat Desa Ytterby, Swedia.

Dikutip dari USGS Mineral Resource Program, unsur mineral tanah jarang yang ditermukan Karl, berhasil dipisahkan oleh J. Gadoli pada tahun 1794.

Dari hasil temuan itu sejumlah ilmuwan berhasil menemukan unsur lain. Tahun 1804 Klaproth dan timnya berhasil menemukan ceria yang merupakan bentuk oksida dari cerium. Tahun 1828, Belzerius menemukan thoria dari mineral thorit.

Tahun 1842 Mosander memisahkan senyawa bernama yttria menjadi tiga macam unsur melalui pengendapan fraksional menggunakan asam oksalat dan hidroksida, unsur-unsur tersebut yttria, terbia, dan erbia. Pada 1878 kemudian Boisbaudran menemukan samarium.

   

Tahun 1885, Welsbach memisahkan praseodymium dan neodymium yang terdapat pada samarium. Lalu, Boisbaudran tahun 1886 mendapatkan gadolinium dari mineral ytterbia yang diperoleh J.C.G de Marignac tahun 1880. Ytterbia yang diperoleh Marignac, pada tahun 1907 mampu dipisahkan oleh L de Boisbaudran menjadi neoytterium dan lutecium.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement