JAKARTA - Indonesia punya harta karun energi potensial untuk mendukung transisi energi di masa depan. Badan Geologi Kementerian ESDM mengungkapkan adanya kandungan mineral super langka bernama logam tanah jarang (LTJ) di lumpur Lapindo, Sidoarjo, Jawa Timur.
Rare earth element ini dikenal memiliki segudang manfaat untuk berbagai industri. Berikut fakta-fakta ditemukannya LTJ di lumpur Lapindo, ditulis Senin (24/1/2022).
1. Diteliti Sejak 2020
Eko mengatakan, studi untuk mempelajari kandungan logam ini sudah dimulai sejak 2020. Pihaknya melakukan studi di 9 lokasi dan salah satu lokasi yang ternyata menunjukkan adanya potensi logam ini adalah lumpur Lapindo.
Baca Juga:Â Menolak Lupa, Sri Mulyani Terus Tagih Utang Lapindo
"Jadi memang kami di tahun 2020 melakukan kajian logam tanah jarang ini dengan Puslitbang tekMIRA (Teknologi Mineral dan Batu bara) dan ini baru selesai akhir 2021," ujar Eko dalam konferensi pers, Jumat (21/1/2022).
2. Jumlahnya Belum Diketahui
Namun, jumlah logam langka belum diketahui secara pasti karena pihaknya masih mengintegrasikan temuan dengan Puslitbang tekMIRA Kementerian ESDM.
"Hasilnya masih dalam proses, ini kan baru selesai tahun 2021, jadi kalau sudah selesai menyeluruh akan disampaikan. Ini perlu ada integrasi data jika sudah selesai mudah-mudahan bisa diketahui berapa jumlah logam tanah jarang di Sidoarjo ini," jelasnya.
Baca Juga:Â Sri Mulyani Terus Kejar Utang Lapindo Rp1,91 Triliun
3. 'Harta Karun' Lain Selain LTJ
Menurut Eko, selain logam tanah jarang, sebenarnya terdapat logam critical raw material (CRM) yang juga ditemukan di sana. Bahkan, jumlahnya diindikasi lebih besar dibanding logam tanah jarang itu sendiri.
CRM sendiri adalah mineral mentah yang sangat penting untuk industri, contohnya bauksit, cobalt, antimoni, baryte dan lainnya.Â