Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Siap-Siap! Harga Minyak Dunia Diprediksi Tembus USD100/Barel

Antara , Jurnalis-Jum'at, 04 Februari 2022 |18:36 WIB
Siap-Siap! Harga Minyak Dunia Diprediksi Tembus USD100/Barel
Harga minyak mentah diprediksi tembus USD100 per barel (Foto: Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Harga minyak dunia diprediski tembus USD100 per barel. Harga minyak dunia kemungkinan naik karena permintaan global yang kuat dan potensi perang antara Rusia dan Ukraina sebagai salah satu kekhawatiran utama mereka untuk pasar pada 2022.

Harga minyak akan naik jika pasokan global terganggu, dan karena permintaan "substitusi" dari melonjaknya harga gas alam di Eropa dan Asia meningkat, bersama dengan pembukaan kembali dari penguncian COVID-19, yang akan mendorong permintaan untuk penerbangan dan bahan bakar lainnya, tiga analis mengatakan kepada Reuters Global Markets Forum (GMF).


"Risiko geopolitik teratas adalah Ukraina," kata John Vail, kepala analis global di Nikko Asset Management di Tokyo. "Tren terlihat bagus secara umum untuk komoditas."

Amerika Serikat memperingatkan pada Kamis (3/2/2022) bahwa Rusia telah merumuskan beberapa opsi sebagai alasan untuk menyerang Ukraina, termasuk potensi penggunaan video propaganda yang menunjukkan serangan bertahap. Moskow menolak tuduhan itu dan sebelumnya telah mengatakan tidak merencanakan invasi.

Bjarne Schieldrop, kepala analis komoditas di SEB di Oslo mengatakan harga minyak dalam ukuran yang setara sudah terlihat "murah" dibandingkan dengan gas alam.

Jika perang pecah antara Rusia dan Ukraina, harga gas alam bisa naik menjadi "USD200 hingga USD250 per barel setara minyak (saat) impor gas alam senilai 600 terawatt per jam -- volume spot -- dari Rusia ke Eropa Barat akan hilang," kata Schieldrop.

Minyak mentah Brent naik 55 sen atau 0,6% lebih tinggi pada USD91,67 per barel pada pukul 08.07 GMT, setelah naik USD1,16 pada Kamis (3/4/2022).

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement