CHICAGO - Harga emas naik ke level tertinggi pada akhir perdagangan Senin, didukung kekhawatiran inflasi dan risiko geopolitik. Pasar pun menunggu data inflasi utama AS untuk isyarat tentang lintasan kenaikan suku bunga Federal Reserve (Fed).
Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman April di Divisi Comex New York Exchange, terangkat USD14 atau 0,8% menjadi USD1.821,80 per ounce, setelah mencapai tertinggi sesi di USD1.825. Ini adalah poin dan persentase kenaikan satu hari terbesar untuk sejak 19 Januari dan penyelesaian tertinggi sejak 26 Januari.
Reli emas terjadi menjelang data inflasi AS yang akan dirilis selama tiga hari ke depan melalui pembacaan Indeks Harga Konsumen Januari.
Baca Juga: Emas Antam Hari Ini Naik Rp2.000, Cek Harga Lengkapnya di Sini
Angka indeks harga konsumen (IHK) sebelumnya menunjukkan kenaikan tahunan 7,0% hingga Desember, lonjakan inflasi tertinggi sejak 1982. Perkiraan kali ini adalah 7,3% yang masih bisa menandai tertinggi 40 tahun, meskipun ada potensi angka mengejutkan naik lebih lanjut.
"Ada sedikit lebih banyak pembelian flight-to-safety di pasar emas... Perhatian utama saat ini adalah kemana arah inflasi kita dan seberapa agresif Fed nantinya," kata Ahli Strategi Pasar Senior RJO Futures, Bob Haberkorn, dikutip dari Antara, Selasa (8/2/2022).
Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp1.000 Jadi Rp934.000/Gram
Angka inflasi AS untuk Januari akan dirilis pada Kamis (10/2/2022), dengan pasar sekarang memperkirakan peluang satu-dalam-tiga The Fed akan menaikkan 50 basis poin penuh pada pertemuan mereka Maret.
Emas umumnya dibeli oleh investor sebagai lindung nilai terhadap inflasi, Jadi, secara teori, emas seharusnya reli ketika tekanan harga AS setinggi ini.