Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Airlangga Perintahkan BRI Salurkan 30% Kredit UMKM di 2024

Antara , Jurnalis-Kamis, 10 Februari 2022 |12:11 WIB
Airlangga Perintahkan BRI Salurkan 30% Kredit UMKM di 2024
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto minta BRI penuhi target kredit UMKM (Foto: Kemenko Perekonomian)
A
A
A

JAKARTA - BRI ditargetkan mampu memenuhi 30% porsi penyaluran kredit perbankan bagi UMKM pada 2024. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berharap target tersebut bisa dicapai bank BUMN.

“Yang penting adalah agregatnya. Silakan Kementerian BUMN yang mengatur, dana kredit sudah dimiliki oleh BRI yang menguasai 80%, bisa di share dengan BUMN lain juga mungkin dengan sektor lain di Himbara maupun Perbanas,” kata Menko Airlangga, Kamis (10/2/2022).

Airlangga menjelaskan bahwa Presiden Jokowi menargetkan penyaluran kredit untuk sektor UMKM sebesar Rp1.800 triliun pada 2024, namun target tersebut tidak untuk masing-masing perbankan karena tidak semua perbankan fokus pada penyaluran kredit UMKM.

“Nah sekarang rata-rata Rp1.200 triliun dan untuk KUR sebetulnya hanya Rp372 triliun sehingga tentu masih ada delta yang cukup besar dan bisa diisi untuk pemberdayaan usaha kecil dan menengah,” ujarnya.

Dia juga menyampaikan bahwa bantuan sosial yang diberikan pemerintah kepada pedagang kaki lima dan pemilik warung, bisa digunakan BRI untuk dilanjutkan dengan penyaluran kredit super mikro termasuk melalui PNM untuk mendorong inklusi keuangan.

“Ini kita bisa mendorong financial inclusion. Dukungan UMKM terus dorong dan tentu kita melihat bahwa BRI adalah salah satu yang memberikan loan besar pada sektor usaha kecil dan menengah,” tutur dia.

Lebih lanjut Airlangga menuturkan bahwa kinerja perekonomian terus membaik. Dilihat dari indikator di sisi perbankan dana pihak ketiga dan jumlah kredit perbankan tumbuh masing-masing 12,2% dan 5,2% serta NPL yang naik 3%.

Untuk penanganan dari sisi kesehatan, pemerintah meningkatkan level PPKM menjadi level 3 terutama di provinsi Jawa untuk mencegah kenaikan kasus COVID-19 akibat varian Omicron. Pemerintah juga mengalokasikan dana sebesar Rp452 triliun yang difokuskan pada pemulihan perekonomian dan penanganan COVID-19.

“Omicron ini dari segi grafik akan lebih cepat tetapi dari segi bandwidth atau amplitudonya lebih sempit ini yang tentu kita harapkan, puncak pada bulan Februari dan berharap di bulan Maret akan mulai landai,” kata Airlangga.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement