JAKARTA - PT Indosat Tbk (ISAT) mengantongi laba bersih Rp6,75 triliun sepanjang 2021. ISAT membalikkan kerugian pada tahun 2020 sebanyak Rp716,71 miliar.
Melalui Keterbukaan Informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (22/2/2022), ISAT membukukan pendapatan sebesar Rp31,38 triliun, atau meningkat 12,4% dibandingkan tahun 2020 sejumlah Rp27,92 triliun. Bisnis selular masih menjadi pemasukan utama perseroan sebanyak Rp25,3 triliun, meningkat 10% dibandingkan tahun 2020.
Sejumlah kontribusi pendapatan di pos selular terdiri dari pemasukan data sebanyak Rp22,9 triliun, telepon Rp1,45 triliun, jasa nilai tambah Rp1,22 trilun, jasa interkoneksi Rp1,02 trilun, sewa menara Rp195 miliar, short message service (SMS) Rp172,87 miliar, dan lain-lain Rp540,81 miliar.
Adapun pendapatan MIDI juga meningkat 26,4%, terdiri dari layanan konektivitas tetap Rp3,3 triliun, fixed internet Rp1,31 trilun, dan jasa TI Rp729,73 miliar.
Sementara pendapatan telekomunikasi tetap tumbuh 2,6% terdiri dari layanan telepon internasional sebesar Rp436,67 miliar, dan telepon jaringan tetap Rp138,16 miliar. Beban perseroan sepanjang 2021 mengalami penyusutan menjadi Rp21,03 triliun, dibandingkan beban tahun 2020 sebanyak Rp25,52 triliun.
Secara rinci, beban penyelenggaraan jasa naik 11,6% menjadi Rp1,4 triliun, yang disebabkan oleh peningkatan beban frekwensi, beban pemeliharaan, beban instalasi, beban utilitas, USO dan beban sewa, sejalan dengan penambahan site dan peningkatan dalam pendapatan tahun ini.
Beban penyusutan dan amortisasi sedikit meningkat sebesar Rp192,6 miliar atau 1,9% lebih tinggi dibandingkan tahun 2020, disebabkan imbas penyusutan dari penambahan aset tetap akibat penggelaran jaringan.