Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Jreeng! Mendag Selidiki Dugaan Kartel Minyak Goreng

Advenia Elisabeth , Jurnalis-Selasa, 22 Februari 2022 |16:57 WIB
Jreeng! Mendag Selidiki Dugaan Kartel Minyak Goreng
Mendag selidiki dugaan kartel minyak goreng. (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi angkat suara terkait isu kartel minyak goreng yang belakangan ini jadi bahan perbincangan.

Dia menjelaskan, hal tersebut saat ini masih dugaan dan sedang dilakukan penyelidikan lebih dalam.

"Isu kartel sementara ini masih diduga. Kita sedang menyelidiki," katanya dalam acara peresmian Pasar Purworejo, dikutip dalam Instagram Menteri BUMN @erickthohir, Selasa (22/2/2022).

Lutfi menuturkan, saat ini dirinya telah memastikan bahwa distribusi minyak goreng sudah berjalan.

 BACA JUGA:Pak Mendag, Kapan Harga Minyak Goreng Turun dan Tak Langka Lagi?

Pasalnya, dari pemilik CPO telah mengeluarkan produknya.

Kemudian, dari pemilik CPO ke pabrik juga sudah berjalan.

"Sekarang ini dari pabrik, dari yang punya CPO sudah turun. Sudah kita pastikan. Dari yang punya CPO ke pabrik juga sudah dipastikan jalan," jelasnya.

"Sementara dari pabrik ke distribusi 1 kita sedang periksa," tambahnya.

Dari pemeriksaan tersebut, pihaknya menemukan masalah di mana ada kebingungan untuk menjual minyak goreng.

Lantaran, minyak goreng tersebut di pasok dengan harga tinggi.

"Jadi ada dua permasalahan yang mereka katakan satu karena kebingungan mau jual di harga berapa. Karena sempat juga mereka beli di Rp17.000 - Rp18.000 kalau disuruh jual Rp14.000 mereka ketakutan rugi," ucapnya.

 BACA JUGA:Beli Minyak Goreng Wajib Sertakan Bukti Vaksin, Ini Reaksi Satgas Covid-19

Kendati demikian, Lufti menyatakan bahwa pihaknya akan menindak tegas jika hal tersebut terbukti penimbunan.

"Tapi kalau ini penimbunan untuk mendapatkan keuntungan sesaat kita akan tindak secara tegas," tegasnya.

(Zuhirna Wulan Dilla)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement