JAKARTA - Tentara Ukraina mendapat sumbangan berupa bitcoin. Hal ini diberikan setelah Rusia melancarkan serangan besar-besaran terhadap Ukraina.
Berdasarkan data Perusahaan Analitik Blockchain Elliptic menunjukkan selama 12 jam, hampir USD400.000 setara Rp5,7 miliar dalam bentuk bitcoin disumbangkan ke Come Back Alive, sebuah organisasi non-pemerintah Ukraina yang memberikan dukungan kepada angkatan bersenjata.
Baca Juga: Harga Minyak Kian Mahal Imbas Serangan Rusia ke Ukraina, Tembus USD101/Barel!
Menurut Elliptic, putaran baru sumbangan kripto memanfaatkan tren yang terlihat dalam beberapa minggu terakhir, di mana sumbangan berjumlah ratusan ribu dolar telah membanjiri LSM Ukraina dan kelompok sukarelawan yang bekerja untuk mencegah serangan Rusia.
Aktivis pun menyebarkan kripto untuk berbagai tujuan, termasuk melengkapi tentara Ukraina dengan peralatan militer, persediaan medis, dan drone, serta mendanai pengembangan aplikasi pengenalan wajah yang dirancang untuk mengidentifikasi apakah seseorang adalah tentara bayaran atau mata-mata Rusia.
Baca Juga: Sebut Vladimir Putin Bakal Mati Menderita, Unggahan Oleksandr Zichenko Dihapus Instagram
“Cryptocurrency semakin banyak digunakan untuk perang crowdfund, dengan persetujuan diam-diam dari pemerintah,” kata Kepala Ilmuwan Elliptic, Tom Robinson, dilansir dari CNBC, Jumat (25/2/2022).
Kelompok sukarelawan telah lama meningkatkan pekerjaan militer Ukraina dengan menawarkan sumber daya dan tenaga kerja tambahan. Ketika Presiden Ukraina pro-Rusia Viktor Yanukovych digulingkan pada tahun 2014, misalnya, para sukarelawan melangkah untuk mendukung para pengunjuk rasa.