JAKARTA - Rusia dihujani banyak sanksi dari sejumlah negara akibat menyerang Ukraina pada Kamis (24/2/2022).
Dikutip Antara, kemudian, JPMorgan memperkirakan ekonomi Rusia mengalami kontraksi 20 persen pada kuartal kedua sekitar 3,5 persen untuk setahun penuh.
"Jika sanksi baru ini memang diberlakukan, dampaknya terhadap ekonomi Rusia akan parah," kata Jahangir Aziz di JPMorgan dalam sebuah catatan kepada klien.
 BACA JUGA:Ini Dampak yang Ditimbulkan Akibat Invasi Rusia terhadap Nuklir Chernobyl Ukraina
Bahkan, Rusia dikabarkan bakal mengalami inflasi mencapai 10 persen pada akhir tahun dengan risiko yang sangat condong meningkat.
"Dua pilar ekonomi bahkan di tengah pertumbuhan yang melambat, inflasi yang meningkat, dan suku bunga yang tinggi adalah 'benteng' cadangan devisa bank sentral Rusia dan surplus transaksi berjalan Rusia. Tidak lagi," tambahnya.
 BACA JUGA:Ditinggal Roman Abramovich Imbas Invasi Rusia ke Ukraina, Tuchel: Chelsea Akan Baik-Baik Saja
Lalu, JPMorgan juga menurunkan perkiraannya untuk tren pertumbuhan Rusia.
Di mana kini menjadi 1,0 persen dari 1,75 persen karena isolasi politik dan ekonomi yang meningkat akan menghambat ekspansi di tahun-tahun mendatang.
Baca Juga: 50 Tahun Berkarya, Indomie Konsisten Hidupkan Inspirasi Indomie untuk Negeri
Follow Berita Okezone di Google News
(ZWD)