Data menunjukkan tingkat produksi harian di China pada Januari dan Februari masih lebih rendah dari rekor tertingginya sebesar 12,4 juta ton yang dicapai pada Desember 2021.
Ini terjadi karena penambang berhenti beroperasi selama liburan.
Output batu bara China diperkirakan akan berada bahkan lebih dari 12 juta ton per hari dalam waktu dekat, karena Beijing berusaha untuk memastikan pasokan energi yang cukup di tengah lonjakan harga global dan gangguan pasokan akibat perang Rusia - Ukraina.
Namun, lonjakan angka Covid-19, terutama di dekat areal pertambangan menjadi tantangan bagi produksi dan transportasi batu bara.
Kontrak batubara termal paling aktif China untuk pengiriman Mei 2022 naik lebih dari 4% pada perdagangan Selasa pagi (15/3) sebelum turun -2,8% siang ini.
Kereta api pengapalan batubara utama yang menghubungkan Datong dan Qinhuangdao, dengan volume transportasi tahunan sebesar 421 juta ton, diperkirakan akan melakukan pemeliharaan tahunan pada bulan April.
Kontrak batubara termal paling aktif China untuk pengiriman Mei naik lebih dari 4% pada perdagangan Selasa pagi sebelum turun menjadi 2,8%.
(Zuhirna Wulan Dilla)