JAKARTA - Roman Abramovich menghasilkan miliaran dolar setelah membeli perusahaan minyak dari Pemerintah Rusia melalui kecurangan lelang pada 1995. Hal ini diduga kesepakatan korup yang memperkaya pemilik klub sepakbola Chelsea tersebut.
Abramovich membeli perusahaan penghasil minyak bernama Sibneft itu seharga USD250 juta (Rp3,5 triliun), sebelum menjualnya kembali ke Pemerintah Rusia seharga USD13 miliar (Rp186,1 triliun) pada 2005.
Namun, Pengacara Abramovich menegaskan bahwa tuduhan terhadap Abramovich yang meraup keuntungan yang sangat besar melalui tindak kriminal itu tidak berdasar.
Pekan lalu, miliarder Rusia itu telah dijatuhi sanksi oleh Pemerintah Inggris atas keterkaitannya dengan Presiden Vladimir Putin. Aset Abramovich telah dibekukan dan dia juga didiskualifikasi sebagai Direktur Chelsea FC.
Terkait pembelian Sibneft, Abramovich pernah mengakui di pengadilan Inggris bahwa dia telah melakukan pembayaran korup dalam kesepakatan untuk mendapat perusahaan minyak itu.