Upaya kedua negosiator tersebut juga turut mendongkrak kinerja mata uang yang sensitif seperti dolar Australia dan Selandia Baru.
"Kabar baik tentang perang akan menguntungkan euro lebih dari mata uang lainnya mengingat kedekatan Eropa atas konflik dan ketergantungan terharap energi Rusia," pungkasnya.
BACA JUGA:Rupiah Hari Ini Ditutup Menguat ke Rp14.346/USD Ditopang Melonjaknya Harga Komoditas
Sementara itu yen Jepang masih stabil kendati sempat tertekan hingga 125 atas dolar AS. Bank of Japan (BOJ) tampak masih dovish terkait pembelian surat utang negara demi menahan yield obligasi tetap di bawah 0,25%.
"Ada risiko untuk USD/JPY hari ini. Angka 125,00 akan terus menjadi level resistensi yang baik," kata Sophia Ng, seorang analis di MUFG Bank di Singapura.
(Zuhirna Wulan Dilla)