JAKARTA - HIPMI Digital Fest 2022 didukung penuh oleh Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo.
"Kegiatan pada hari ini yang bertema Digital Industry from Survival to Revival yang diadakan oleh HIPMI Digital Academi sangatlah relevan dan tepat waktu mengingat peran penting digitalisasi dalam meningkatkan ketahanan pelaku usaha, UMKM, dan generasi muda saat masa pandemi," kata Angela saat memberi sambutan di acara HIPMI Digital Fest, Rabu (30/3/2022).
Dia menjelaskan, jika menarik data dari sepanjang tahun 2021, ekonomi digital indonesia betul-betul bertumbuh dengan sangat pesat.
Disebutnya, berdasarkan riset dari Google, Temasek, dan Bain & Company pada laporan e-Conomy SEA 2021 menyebutkan ada empat perkembangan positif terkait ekonomi digital Indonesia selama 2020 dan paruh pertama 2021.
Pertama, terdapat peningkatan sebanyak 21 juta konsumen digital baru. Kedua, nilai Produk Nasional Bruto (PNB) di Indonesia diperkirakan mencapai USD70 miliar dengan pertumbuhan year on year 49%.
"Ketiga, sebanyak 28% pelaku usaha di Indonesia menyatakan bahwa mereka tidak akan bisa bertahan selama pandemi jika bukan karena adanya platform digital indonesia," papar Angela.
Keempat, Indonesia merupakan tujuan investasi digital terpopuler yang ada di Asia Tenggara.
Selain itu, lanjut dia, Kementerian Perdagangan Republik Indonesia memprediksi, ekonomi digital Indonesia akan tumbuh menjadi Rp 4.531 triliun pada tahun 2030, dan sektor e-commerce akan menjadi pendorong yang utama.
"Oleh karena itu, saya setuju sekali dengan adanya acara pada pagi hari ini pemahaman mengenai ekonomi digital dan peluangnya perlu kita sebarluaskan agar para pelaku usaha dalam negeri bisa mengambil bagian dari pertumbuhan dari peluang ekonomi digital di tanah air kita," ungkapnya.
Sambung Wamenparekraf, caranya, mulai dari pengenalan akan permodalan jenis baru seperti fintech, kemudian marketing yang susuai, serta penggunaan analisa dari big data yang sangat bisa memberikan inside market yang lebih produktif dan efisien, NFT, Metaverse, dan sebagainya.
"Teknologi akan terus berkembang, dan dengan semakin berkembangnya teknologi ini akan semakin murah untuk bisa diakses dan manfaatkan. Namun satu hal yang perlu kita ingat bersama bahwa teknologi tidak akan menjadi berharga kalau manusianya tidak bisa memanfaatkan dengan maksimal," tutupnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)