Selain itu, Mamit juga menjelaskan manfaat lain dari peningkatan populasi mobil listrik yaitu bisa mengurangi impor BBM yang saat ini jumlahnya sangat signifikan.
"Dengan meningkatnya mobil listrik, maka kita bisa mengurangi impor bbm baik itu produk maupun minyak dimana saat ini kesenjangannya sangat jauh sekali. Saat ini produksi minyak dalam negeri hanya di angka kurang lebih 700 ribu BOPD sedangkan konsumsi BBM nasional sudah mencapai 1,4 juta BOPD. Hal ini akan meningkatkan defisit neraca perdagangan semakin lebar," kata Mamit
Mamit menyampaikan, impor BBM yang sangat besar ini bisa menekan mata uang rupiah terhadap dolar AS dan juga bisa menyebabkan terjadinya inflasi akibat kenaikan harga barang karena pelemahan mata uang rupiah ini.
Oleh karena itu, perlu adanya dukungan yang kuat dari pemerintah agar mobil listrik ini terus meningkat jumlahnya. Permasalahan mobil listrik saat ini menurut dia adalah harga yang masih mahal serta desain yang belum diminati oleh masyarakat Indonesia yang lebih menyukai MPV dan dapat memuat penumpang dengan jumlah yang banyak.
"Perlu adanya kebijkan fiskal agar mobil listrik bisa menjadi lebih terjangkau oleh masyarakat. Selain itu, jika memungkikan pemerintah bisa memberikan stimulus bagi masyarakat yang akan membeli mobil listrik sehingga semakin menarik untuk menggunakan mobil listrik," katanya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)