JAKARTA - Konsep marketing dalam berbisnis yang diterapkan Nabi Muhammad SAW hingga menjadi pengusaha yang sukses.
Nabi Muhammad SAW bukan seorang pengusaha yang profit oriented, tetapi lebih mementingkan pengikatan hubungan jangka panjang dengan para pelanggannya.
Dengan hubungan yang didasari saling menghormati dan percaya, Nabi justru menghasilkan profit lebih baik dibanding para pengusaha lain pada waktu itu.
Dengan formula sederhananya, beliau telah menyentuh jiwa setiap orang yang berinteraksi dengannya. Di luar kapasitas Nabi Muhammad, jejak langkahnya yang menekankan bermurah hati adalah sebuah konsep sederhana dengan efek yang luar biasa.
Marketing ala Nabi Muhammad dapat membentuk suatu hubungan jangka panjang antara perusahaan dan konsumen, saling mempercayai dan menguntungkan. Pengusaha bukan lagi sekadar membentuk konsumen yang loyal, tapi juga menerima kepercayaan konsumen.
Demikian dilansir dari buku Strategi Andal dan Jitu Praktik Bisnis Nabi Muhammad karya Thorik Gunara dan Utus Hardiono Sudibyo, Kamis (7/6/2022),
Selama kegiatan berdagangnya di abad ke-7 masehi, Nabi Muhammad SAW tidak pernah menawarkan semua jenis produk dan menjanjikan semua solusi untuk semua orang, walaupun dia memiliki kepercayaan pelanggan.