Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Krisis Ekonomi, Gubernur Bank Sentral Sri Lanka Mengundurkan Diri

Suparjo Ramalan , Jurnalis-Selasa, 12 April 2022 |17:45 WIB
Krisis Ekonomi, Gubernur Bank Sentral Sri Lanka Mengundurkan Diri
Sri Lanka alami krisis ekonomi (Foto: Shutterstock)
A
A
A

JAKARTA - Gubernur Bank Sentral Sri Lanka Ajith Nivard Cabraal mengajukan pengunduran diri. Sri Lanka kini tengah menghadapi krisis ekonomi terburuk dalam beberapa dasawarsa.

Sebelum Ajith, para menteri di kabinet Sri Lanka juga telah mengundurkan diri. Sementara itu, para pengunjuk rasa menyerukan agar perdana menteri dan presiden Sri Lanka juga mundur dari jabatannya.

Kekurangan mata uang asing yang parah telah membuat pemerintah Sri Lanka tidak mampu membayar impor yang penting, termasuk bahan bakar. Negara kepulauan dengan penduduk sekitar 22 juta jiwa itu menderita krisis ekonomi paling parah sejak meraih kemerdekaan dari Inggris pada 1948.

Bank sentral dijadwalkan mengumumkan suku bunga pada Selasa (5/4/2022) tetapi menunda pengumuman tersebut malam tadi tanpa memberikan kepastian kapan akan mengumumkannya.

Lakshini Fernando, dari Asia Securities memperkirakan, bank sentral akan menaikkan suku bunga setidaknya dua poin untuk menstabilkan rupee Sri Lanka. Mata uang tersebut telah kehilangan lebih dari 30 persen nilainya terhadap dolar AS sejak terdevaluasi bulan lalu. Fernando memperkirakan, pasar kemungkinan akan bereaksi positif terhadap pengunduran diri Cabraal.

"Kuncinya adalah siapa yang mengambil alih pada saat ini. Kami jelas membutuhkan lebih banyak kejelasan tentang kebijakan untuk momentum yang lebih kuat," kata Fernando, dikutip dari BBC, Selasa (5/4/2022).

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement