JAKARTA - Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) menyiapkan Masterplan Industri Halal pada 2022 sebagai langkah strategis dalam mempercepat pembangunan industri produk halal di Indonesia.
DirekturĀ Industri Produk Halal KNEKS Afdhal Aliasar mengatakan, saat ini industri halal sudah menjadi komitmen pemerintah dan memiliki potensi untuk menggerakkan perekonomian.
"KNEKS saat ini tengah membuat Masterplan Industri Halal Indonesia. Kita bekerja sama dengan BI dan OJK, Kemenperin, Bappenas, dan stakeholder lain untuk melihat mau dibawa kemana industri halal kita? InsyaAllah tahun ini kita launching," ujar Afdhal dilansir dari Antara, Jumat (15/4/2022).
Baca Juga:Ā Pembangunan Kawasan Halal di Indonesia Dipercepat
Afdhal mengatakan, saat ini kue industri halal global nilainya sangat besar yakni mencapai USD2 triliun per tahunnya.
Ia menilai Indonesia sebagai salah satu pemain industri syariah harus mampu mengambil pangsa pasar yang ada baik dari korporasi maupun UMKM.
Untuk itu, KNEKS tengah mengkaji Masterplan Industri Halal untuk merancang sinergi yang jelas, antar institusi.
Baca Juga:Ā Erick Thohir Ungkap Alasan Industri Halal Berkembang di RI
Masterplan industri produk halal diharapkan akan menjadi dasar atau panduan bagi pemerintah daerah dan Kementerian/Lembaga dalam merancang program kerja di Industri Halal.
"Karena itu, kita ingin semua daerah yang memiliki komitmen kuat mulai bergerak. Dengan Masterplan, ini akan menjadi masukan kuat bagi RPJMN, rencana pembangunan jangka menengah maupun panjang," kata Afdhal.
Sementara itu, BSI sebagai bank syariah terbesar di Indonesia juga mengaku terus mendukung potensi industri halal demi majunya perekonomian syariah di Indonesia.
Direktur Sales and Distribution BSI Anton Sukarna menilai bahwa saat ini masih terdapat sumber-sumber perekonomian syariah yang belum dimanfaatkan dan dimaksimalkan. Untuk itu, BSI tengah mengincar ekosistem islam untuk mendorong kinerja perbankan.
"BSI sekarang mulai masuk ke islamic ecosystem yang menurut kita potensinya cukup besar. Mengapa? Pertama ada bisnis disitu, kedua ada kumpulan orang disitu. Kita bisa mengembangkan transaksinya," ujar Anton.
Saat ini, kata dia, ada beberapa potensi ekosistem islam dalam jumlah besar yang bisa disasar untuk meningkatkan penyaluran pembiayaannya. Misalnya, ada 267 ribu masjid menurut data Kementerian Agama dan 164 Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS).
Follow Berita Okezone di Google News