JAKARTA - Direktur Penjualan dan Distribusi PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI, Anton Sukarna memaparkan bahwa literasi merupakan masalah utama perbankan syariah.
Anton menilai pengetahuan masyarakat terhadap perbankan syariah masih lebih rendah dibandingkan perbankan konvensional.
"Sebagai perbandingan saja, kalau untuk di perbankan konvensional, itu sudah di atas 30 persen orang paham, sementara di perbankan syariah, itu baru 11 persen," kata Anton di pembukaan Istiqlal Halal Expo 2022, di pelataran Masjid Istiqlal, dikutip Minggu (17/4/2022).
 BACA JUGA:Wapres Tekankan Pentingnya Literasi Kehalalan Pasar Modal Syariah
Menurut Anton terdapat jarak antara pengetahuan masyarakat seputar bank syariah dengan penetrasi syariah yang ada di lapangan. Namun, menurutnya gap itu terpaut tipis.
"Jadi kalau kita bicara misalnya, literasi syariahnya 11 persen, maka penetrasinya ada di 8-9 persen," lanjutnya.
Padahal, literasi syariah menjadi modal utama untuk memacu industri syariah, termasuk industri halal dan turunannya.
Anton memandang sebagian besar masyarakat belum memiliki keinginan kuat untuk mempelajari seputar lembaga keuangan syariah, meskipun Indonesia merupakan negara berpenduduk muslim terbesar di dunia.
"Saya yakin, bahwa orang ketika ingin membeli produk syariah, atau produk halal, dan orang itu punya keyakinan tentang itu, akan cenderung bertanya tentang sesuatu, atau mempelajarinya terlebih dahulu," ucapnya.
Baca Juga: Hindari Masalah Kesehatan yang Mungkin Timbul Setelah Penerbangan Jarak Jauh
Baca Juga: BuddyKu Fest: Challenges in Journalist and Work Life Balance Workshop
Follow Berita Okezone di Google News