Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Luncurkan Holding BUMN Industri Pertahanan, Jokowi: Ini yang Saya Tunggu dan Kejar

Raka Dwi Novianto , Jurnalis-Rabu, 20 April 2022 |14:38 WIB
Luncurkan Holding BUMN Industri Pertahanan, Jokowi: Ini yang Saya Tunggu dan Kejar
Presiden Jokowi (Foto: Tangkapan Layar)
A
A
A

Peluncuran holding dan program strategis BUMN industri pertahanan, kata Jokowi, harus dijadikan lompatan untuk bertransformasi membangun ekosistem ekonomi pertahanan yang kuat dan modern. Serta membentuk BUMN industri pertahanan yang kuat dan mandiri yang mampu bersaing dan menguasai pasar di dalam negeri utamanya dan diperhitungkan di pasar internasional atau pasar global.

"BUMN industri pertahanan ini akan menjadi ujung tombak kemandirian industri pertahanan kita harus menguasai teknologi dan manufaktur komponen terkini berbasis dualuse technologi dengan membangun global partnership seluas-luasnya dengan siapapun yang mau transfer teknologi semuanya ajak tetapi tetap mayoritas kita agar juga pasar kita lebih membesar," ungkapnya.

"Hingga 31 Desember 2021 sebanyak 27 lokasi PLTU atau 108% sudah melakukan implementasi co-firing biomassa dari target 25 lokasi PLTU, dengan memanfaatkan 232.239 ton biomassa yang menghasilkan 215.688 MWh)," kata Irwandy.

Sedangkan program kemandirian ekonomi melalui kontribusi Badan Usaha (BU) Panas Bumi dan Corporate Social Responsibility (CSR) BU Panas Bumi. Untuk BU panas bumi telah merealisasikan investasi sebesar Rp10,4 triliun, peningkatan belanja dalam negeri Rp2,68 triliun, dan penciptaan lapangan kerja Rp5 triliun.

"Khusus total nilai investasi tersebut diperuntukkan bagi (pengerjaan) proyek PLTP Sorik Marapi Unit-2 berkapasitas 45 Mega Watt (MW), PLTP Rantau Dedap Unit-1 (91 MW), dan PLTP Dieng Small Scale Unit-1 (10 MW)," urai Irwandy.

Pada pembangunan infrastruktur terdapat dua skala, yaitu PLTS Pos Jaga dan PJU-Tenaga Surya. Rincian PLTS Pos Jaga meliputi investasi Rp28,66 miliar, peningkatan belanja dalam negeri Rp11,37 milar, dan penciptaan lapangan kerja Rp285 miliar. Sementara PJU-TS diserap untuk investasi Rp315 miliar, peningkatan belanja dalam negeri Rp134 miliar dan perlindungan sosial Rp16,5 miliar.

Kelima, subsektor Geologi, Litbang, dan Diklat. Fokus penanganan subsektor geologi pada program pusat informasi geologi di Sumatera Barat dan Kalimantan Timur, pemberdayaan masyarakat di kawasan Geopark melalui pengembangan Geoproduk UMKM, serta pemberdayaan msyarakat melalui gelar wirausaha batu mulia.

Sasaran bidang pendidikan dan pelatihan (diklat) difokuskan untuk menciptakan masyarakat terdidik dengan beberapa program diklat, yaitu diklat masyarakat bidang geominerba yang diikuti 1.319 orang menghabiskan Rp5,22 miliar, 125 orang diklat bidang migas (Rp0,95 miliar), 172 orang diklat bidang KEBTKE (Rp1,33 miliar), dan 140 orang diklat tambang bawah tanah (Rp1,14 miliar).

Sementara itu, bidang penelitian dan pengembangan (litbang) diperuntukkan untuk 100 konversi motor BBM menjadi motor listrik sebesar Rp0,27 miliar, proyek percontohan pompa air listrik tenaga surya untuk pertanian Rp0,56 miliar, dan proyek percontohan Refused-Derived Fuel (RDF) Rp0,56 miliar.

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement