Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

RI Larang Ekspor CPO Bikin India Merana, Malaysia Kebanjiran Permintaan

Tim Okezone , Jurnalis-Sabtu, 30 April 2022 |08:04 WIB
RI Larang Ekspor CPO Bikin India Merana, Malaysia Kebanjiran Permintaan
RI larang ekspor minyak goreng dan CPO, India hingga Malaysia kelimpungan. (Foto: Reuters)
A
A
A

JAKARTA - Kebijakan larangan ekspor minyak goreng dan CPO membuat 290.000 ton minyak nabati yang seharusnya dikirim ke di India jadi terhambat.

Dikutip Reuters dan BBC, adanya gangguan tu terjadi setelah pemerintah Indonesia melarang ekspor produk minyak sawit, termasuk minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO), minyak sawit merah atau red palm oil (RPO), palm oil mill effluent (POME), serta refined, bleached, deodorized (RBD) palm olein, dan minyak jelantah (used cooking oil).

Kini, para pejabat India mengungkapkan larangan itu akan menyebabkan kelangkaan minyak sayur di negara tersebut.

 BACA JUGA:Ekspor CPO Dilarang, Pedagang: Sudah Saatnya Industri Sawit Dievaluasi

Diketahui, Indonesia memproduksi sekitar 60 persen minyak sawit dunia, dengan sepertiganya dikonsumsi oleh pasar domestik.

AFP menyebut India, China, Uni Eropa dan Pakistan termasuk di antara pelanggan utama minyak sawit Indonesia.

"Kapal kami yang membawa 16.000 ton minyak tertahan di pelabuhan Kumai di Indonesia," kata Direktur Pelaksana Gemini Edibles & Fats India Pvt Ltd, Pradeep Chowdhry yang membeli sekitar 30.000 ton minyak kelapa sawit Indonesia setiap bulan.

"Kami tidak tahu kapan Indonesia akan mencabut larangan itu dan pengiriman yang terhambat bisa dilanjutkan lagi," tambahnya.

Apalagi India adalah importir minyak sawit terbesar di dunia dan mengandalkan sekitar 700.000 ton minyak dari Indonesia setiap bulan.

Tak hanya India, pelaku bisnis minyak sawit dari Pakistan sebelumnya berharap Indonesia meninjau ulang soal kebijakan ekspornya itu.

"Sudah saatnya Indonesia mengurangi penggunaan minyak sawit untuk biodiesel dan menghapus larangan. Jika Indonesia melanjutkan larangan tersebut, maka kami akan meminta pemerintah Pakistan untuk berbicara dengan Pemerintah Indonesia untuk memulihkan pasokan," ucap Ketua Asosiasi Penyulingan Minyak Nabati Pakistan (PEORA) Rasheed JanMohd.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement