Lebih detil, FAO Cereal Price Index, yang mengukur harga tanaman biji-bijian turun 0,4% dari rekor tertinggi yang dicapai pada Maret 2022. Harga grain kasar internasional turun 1,8%, dipimpin oleh penurunan harga maize (jagung) sebesar 3,00%, sorgum turun 0,4%, sedangkan jelai (barley) naik 2,5%. Gandum naik 0,2%, dan beras meningkat 2,3%.
FAO Vegetable Oil Price Index, yang mengukur harga minyak nabati global, turun 5,7% mencapai 237,5 poin pada April, terdiri dari harga minyak sawit, minyak biji bunga matahari, dan minyak kedelai. Sementara harga minyak lobak dan minyak rapeseed masih tetap tinggi ditopang oleh ketatnya pasokan global.
BACA JUGA:Daftar Harga Pangan Hari Ini Usai Lebaran, Minyak Goreng di Bawah Rp20.000
FAO Dairy Price Index, yang mengukur harga susu dan produk olahannya (dairy) naik 0,9%, disebabkan rendahnya produksi susu di Eropa Barat dan wilayah Oseania. Persediaan yang rendah membuat harga susu bubuk skim dan keju terdongkrak, tetapi harga susu murni turun akibat lemahnya permintaan di China.
FAO Meat Price Index yang mengukur harga daging meningkat 2,2%, yang berasal dari kenaikan harga daging unggas, babi, dan sapi dunia. Harga daging babi meningkat secara moderat dipicu volume ekspor yang tinggi.
FAO Sugar Price Index, yang mengukur harga gula, meningkat 3,3%. Ini dipicu oleh tingginya harga etanol di Brazil, dan perlambatan masa panen pada tahun ini.
(Zuhirna Wulan Dilla)