Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kisah 'Mencekam' WNI di Sri Lanka Imbas Krisis, Sembako Mahal hingga Mati Listrik!

Tim Okezone , Jurnalis-Selasa, 10 Mei 2022 |14:16 WIB
Kisah 'Mencekam' WNI di Sri Lanka Imbas Krisis, Sembako Mahal hingga Mati Listrik!
Kisah mencekam WNI di Sri Lanka. (Foto: BBC)
A
A
A

JAKARTA - Kisah dua warga negara Indonesia yang tinggal di Sri Lanka.

Mereka mengaku kalau krisis yang menimpa Sri Lanka sangat berpengaruh pada kehidupan di sana.

Diketahui, WNI tersebut bernama Ni Putu Eka Yuli Suswantari yang bekerja sebagai terapis spa di ibu kota Colombo menyebut kini biaya hidup dan terjadi kesulitan untuk pengiriman uang ke Indonesia dengan nilai mata uang yang anjlok.

 BACA JUGA:PM Sri Lanka Mengundurkan Diri di Tengah Krisis Ekonomi Terburuk

"Krisis yang terjadi sangat mempengaruhi semua. Semua serba mahal, jadinya kita dapat gaji sekian, dan bekal hidup sekian, semua dihemat," ujar Yuli dikutip BBC News Indonesia.

Dia sudah tiga tahun tinggal di Sri Lanka, dan biasanya mengirim sekitar 140.000 rupee atau Rp6 juta sampai Rp7 juta.

Lalu, WNI lain bernama Dita Kleyn yang tinggal di Kandy menjelaskan sering mendengar kesulitan rekan-rekan lain yang bekerja di spa.

"Yang mendapat gaji rupee, banyak teman-teman Indonesia yang kerja sebagai terapis spa sangat terdampak sekali untuk pengiriman duit ke Indonesia karena mata uangnya jatuh," katanya.

Dia sudah tinggal selama 12 tahun di Sri Lanka bersama suaminya.

Namun, saat ini krisis Sri Lanka membuat dia sulit memenuhi kebutuhan di sana.

"Kita susah sekali cari sembako, BBM, gas elpiji (untuk masak). Untuk BBM, kita tunggu berjam-jam, dan itupun dijatah. Ada yang antre semalaman," jelasnya.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement