Sementara untuk gula, lanjut Erick, produksi BUMN relatif lebih besar mencapai 45%.
"Hari ini (operasi pasar) masih yang kemasan tapi yang kemasan saja bedanya sama harga pasar Rp6.000, angka luar biasa. Kalau BUMN hanya kejar keuntungan kita tidak jualnya Rp19.000 tapi Rp24.500. Untuk gula lebih murah Rp2.500, kalau kejar keuntungan kita jualnya hanya lebih murah Rp500," ucap Erick.
Baginya, operasi pasar menjadi bukti nyata sinergitas Kementerian BUMN dengan pemda yang selalu bersinergi melakukan intervensi saat pasar tidak seimbang.
BACA JUGA:Operasi Pasar Murah, Wali Kota Palangka Raya Tambah Subsidi Harga Minyak Goreng Rp3.000 Per Liter
Menurut Erick, pemerintah tidak boleh membiarkan masyarakat tidak mendapat kebutuhan pangan secara maksimal.
"Kegiatan seperti ini sudah sering kita lakukan, contoh saat harga masker mahal, Rp100.000, kita juga operasi pasar Rp5.000 lewat Kimia Farma. Untuk bahan pangan seperti minyak goreng dan gula, kita menugaskan PTPN seimbangkan harga yang sekarang sedang naik," lanjutnya.
Erick menambahkan, geliat ekonomi Lampung terus bertumbuh berkat pembangunan infrastruktur oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
BACA JUGA:Erick Thohir dan Teten Masduki Geber Belanja BUMN untuk Produk UMKM
Erick menilai Lampung memiliki potensi besar menjadi sentra produksi bahan pangan untuk kebutuhan masyarakat Indonesia.
Pemerintah, lanjut Erick, terus mengkaji pemisahan angkutan logistik dan penumpang di Pelabuhan Bakauheni dan Pelabuhan Panjang. Erick mengatakan, tingkat angkutan logistik saat arus mudik lalu melonjak hingga 116% dan kendaraan roda empat naik hingga 27%.