"Pesan saya kita untuk saat ini tidak terfokus mencari kambing hitam siapa yang membawa virus ini, tapi lebih ke upaya kita untuk menyembuhkan, mengendalikan penyebarannya," sambungnya.
"Sambil berjalan, kita juga ingin tahu dari mana PMK ini masuknya, kita sudah menjaga ketat, tapi tiba tiba kok masih ada PMK," pungkas Bambang.
Seperti diketahui wabah PMK memiliki daya tular yang sangat cepat, dilihat dari media penularannya bahkan hampir sama dengan virus Covid 19 yang bisa menular melalui udara dan kontak fisik.
Bahkan dalam satu bulan, Kementan dua kali mengumumkan wilayah yang terjangkit wabah PMK, dari sebelumnya ditetapkan 2 provinsi seminggu berselang Mentan mengumkam kembali bahwa wilayah yang terjaring wabah PMK sudah ada di 16 provinsi.
(Taufik Fajar)