JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Luti menyatakan bahwa, kolaborasi kawasan Amerika Latin dengan Asia Pasifik menjadi kunci untuk pulih bersama dari gejolak global yang terjadi saat ini.
Kolaborasi kedua kawasan tersebut diyakini dapat mewujudkan pertumbunan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelaniutan.
Hal ini disampaikan Mendag Lutfi pada pertemuan Working Breakfast: Expanding Horizons for Economic Partnership between Latin America and Asia-Pacific di sela Pertemuan Tahunan World Fconomic Forum (WEF022 di Davos. Swiss.
"Saat ini kita hidup di masa yang penuh tantangan. Dampak pandemi terhadap perekonomian global dan konflik yang masih berlangsung di Eropa telah mengakibatkan melonjaknya harga komoditas pangan, energi, dan logistik, serta terganggunya rantai pasok global," papar Mendag Lutfi dikutip dari keterangan resmi Kemendag, Kamis (26/5/2022).
"Untuk pulih bersama, kedua kawasan, yaitu Amerika Latin dan Asia Pasifik, perlu berkolaborasi mewujudkan pertumbuhan yang lebih baik, inklusif, dan berkelanjutan. Pemerintah harus memimpin pemulihan ini," jelasnya.
Dana Moneter Internasional (IMF) memproyeksikan, pertumbuhan ekonomi kawasan Amerika Latin dan Asia Pasifik pada 2022 akan lebih rendah dari 2021.
Perekonomian Amerika Latin dan Kepulauan Caribia diperkirakan tumbuh 2,5 persen pada 2022, lebih rendah dari 2021 yang sebesar 6,8 persen. Adapun kawasan Asia Pasifik, pertumbuhan ekonominya diperkirakan sebesar 4,9 persen pada 2022, lebih rendah dari 2021 yang sebesar 6,5 persen.
Mendag menjelaskan, Indonesia secara konsisten mengadvokasi perdagangan yang terbuka dan adil untuk pemulihan ekonomi melalui persetujuan perdagangan bebas (Free Trade Agreement/FTA) atau Persetujuan Kemitraan Ekonomi Komprehensif (Comprehensive Economic Partnership Agreement/CEPA).