Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Sri Lanka Bangkrut, Beli Beras Harganya Mahal Banget

Shelma Rachmahyanti , Jurnalis-Senin, 04 Juli 2022 |11:46 WIB
Sri Lanka Bangkrut, Beli Beras Harganya Mahal Banget
Sri Langka Krisis Keuangan (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTASri Lanka dinyatakan bangkrut karena gagal bayar utang dan krisis ekonomi. Sri Lanka tengah menghadapi tantangan berat dalam sejarah mereka.

Berikut fakta menarik Sri Lanka bangkrut yang dirangkum Okezone di Jakarta, Senin (4/7/2022).

1. Pemerintah Sri Lanka yang Tak Tepat Sasaran

Diketahui, salah satu penyebabnya adalah kebijakan Pemerintah Sri Lanka yang tak tepat sasaran. Pemerintahan Sri Langka baru terbentuk pada 2019.

Pemerintahan baru Sri Lanka pun ingin populis dengan menyenangkan rakyatnya melalui banyak hal.

Menurut Akademisi dan praktisi bisnis Rhenald Kasali Pemerintahan baru Sri Lanka pun ingin populis dengan menyenangkan rakyatnya melalui banyak hal.

"Sementara pada waktu itu mengalami suatu penderitaan karena harga komoditas yang dijual seperti kopi, karet, teh dan rempah rempah itu alami kemunduran harganya," ujarnya, dikutip dari YouTube Rhenald Kasali.

2. Gagal Menjaga Sistem Produksi Beras

Faktor lain yang membuat Sri Lanka krisis adalah negara gagal menjaga sistem produksi beras. Hal ini membuat Sri Lanka harus beli beras dengan harga tinggi.

"Produksi beras turun, impor naik maka inflasi di Sri Lanka berkisar antara 30%-50%. Akibatnya Sri Lanka gagal bayar utang yang sudah jatuh tempo. Misalnya pada 2022, utang Sri Lanka harus dibayar USD8,6 miliar dengan bunga harus dibayar USD78,2 juta," pungkasnya.

3. Penduduk Sri Lanka Banyak yang Jadi Buruh Kasar

Di samping itu, penduduk Sri Lanka banyak yang kerja di luar negeri sama seperti Indonesia.

Tapi penduduk Sri Lanka banyak yang menjadi buruh kasar di negara yang tidak begitu sejahtera.

"Jadi ketika terjadi pandemi mereka harus pulang maka pendapatan negara dari remittance turun. Selain itu juga karena situasi gawat, investasi pindah, inflasi sangat tinggi," tuturnya.

4. Membuka Hubungan dengan China

Sri Langka juga membuka hubungan dengan China yang kemudian mendapat investasi besar dari pemerintah Tiongkok.

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement