Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Presidensi G20 Diklaim Ciptakan Banyak Lapangan Kerja

Iqbal Dwi Purnama , Jurnalis-Jum'at, 08 Juli 2022 |15:28 WIB
Presidensi G20 Diklaim Ciptakan Banyak Lapangan Kerja
Lapangan Kerja (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengejar investasi berkelanjutan sebagai upaya pemulihan ekonomi global, lewat presiden G20 di Indonesia.

Deputi Bidang Kerja Sama Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Riyatno selaku Co-chair TIIWG (Trade Investment Industry Working Group) G20 menyampaikan bahwa investasi berkelanjutan sangat penting untuk menunjang pemulihan ekonomi global.

Disamping itu menurutnya juga upaya untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang dapat mengentaskan kemiskinan dan mengurangi ketidaksetaraan.

"Kita juga harus menyadari bahwa investasi berkelanjutan itu sama pentingnya dengan perlindungan lingkungan yang mencakup untuk berdampak pada sosial dan pembangunan,” ujar Riyatno dalam pembukaan sidang sesi ketiga TIIWG, Kamis (8/7/2022).

Riyatno juga menjelaskan pentingnya mendorong investasi berkelanjutan karena dapat menciptakan lapangan kerja, meningkatkan produktivitas, dan berdampak terhadap ekonomi lokal.

Oleh karenanya Pemerintah berharap negara-negara G20 diharapkan dapat berkolaborasi memimpin upaya global dalam mempromosikan investasi berkelanjutan dan energi terbarukan dengan menerapkan perangkat kebijakan (toolkit) untuk mendukung pemulihan ekonomi global yang berkelanjutan, tangguh, dan inklusif.

Menurutnya beberapa inisiatif yang bisa dikolaborasikan bersama menurut UNCTAD (The United Nations Conference on Trade and Development) misalnya seperti skema promosi outward investment (investasi ke luar negeri), mendorong diseminasi teknologi energi terbarukan, kerja sama melalui pasar karbon, instrumen fasilitasi investasi, dan bantuan teknis.

Sebagai tindak lanjut dari pertemuan ini, Indonesia selaku Presidensi G20 tahun 2022, berkolaborasi dengan UNCTAD akan menyebarkan kuisioner kepada seluruh negara anggota G20.

Hal ini dilakukan untuk membuka ruang selebar-lebarnya guna mendapatkan masukan yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi Pemerintah Indonesia dalam mewujudkan investasi berkelanjutan.

(Taufik Fajar)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement