Sri Mulyani mengatakan, Indonesia ada di peringkat bawah karena indikator neraca pembayaran, APBN, ketahanan dan juga dari sisi korporasi maupun dari rumah tangga relatif dalam situasi lebih baik dari negara lain.
"Kita relatif dalam situasi yang tadi disebutkan risikonya 3% dibandingkan negara lain yang potensi untuk bisa mengalami resesi," tukasnya.
(Feby Novalius)