JAKARTA - Potensi resesi ekonomi Amerika Serikat (AS) menjadi topik hangat yang sering dibicarakan mengingat tingginya inflasi AS dalam 4 dekade terakhir.
Berdasarkan catatan Okezone, Kepala ekonom Jefferies Aneta Markowska, mengatakan bahwa ramalan resesi AS tidak akan terjadi dalam laporan riset terbarunya.
Meski pesimisme akan ekonomi AS meluas di kalangan bankir, pengusaha, bahkan konsumen, Markowska menyebutkan bahwa resesi ini hanya berada di ranah imajinasi belaka.
BACA JUGA:Sri Mulyani Waspadai Ancaman Resesi Imbas Tekanan Global
"(Resesinya) tidak nyata. Rumah tangga dan bisnis saat ini masih memiliki banyak uang, hal ini membuat harga dan tingkat permintaan tidak elastis dalam jangka pendek," ujar Markowska, dikutip Kamis(21/7/2022).
Tidak hanya itu, untuk bisa disebut sebagai resesi, indikator pengangguran juga menjadi faktor yang diperhitungkan.
Markowska menyebutkan bahwa jutaan lowongan pekerjaan masih tersedia di AS dan tidak akan ada PHK besar-besaran dengan margin yang masih diperoleh perusahaan.
"Saya prediksi bahwa tingkat pengangguran nasional bahkan akan terus menurun, terendah di sekitar 3,2%, jauh dari masa krisis 'Great Recession' di akhir 2007 hingga 2009 yang mencapai lebih dari 10%. Di Juni 2022, tingkat pengangguran AS tetap stabil di 3,6%," ucap Markowska.