JAKARTA - Nilai tukar rupiah ditutup melemah 68 poin di level Rp14.836 atas dolar Amerika Serikat (USD) dalam perdagangan sore ini, Kamis (18/8/2022).
Pengamat Pasar Uang, Ibrahim Assuaibi, mengatakan, salah satu faktor ekternal pemicu mata uang garuda ini melemah karena dolar AS menguat terhadap mata uang lainnya, setelah risalah dari pertemuan Federal Reserve pada Juli menunjukkan bahwa pejabat Fed khawatir bank sentral AS dapat menaikkan suku bunga terlalu jauh sebagai bagian dari komitmennya untuk mengendalikan inflasi.
"Sekilas perdebatan yang muncul di bank sentral, banyak peserta mencatat risiko bahwa Fed dapat memperketat sikap kebijakan lebih dari yang diperlukan untuk memulihkan stabilitas harga," terang Ibrahim dalam rilis hariannya.
Sementara dari sisi internal, kata dia justru dipicu oleh sikap pemerintah yang menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,3 persen pada tahun depan.
"Ekonomi RI diprediksi tetap tumbuh, meskipun perekonomian dunia dihantui krisis. Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) Tahun Anggaran 2023, belanja negara diproyeksikan sebesar Rp 3.041,7 triliun dan pendapatan negara diproyeksikan sebesar Rp 2.443,6 triliun. Dengan demikian, defisit APBN diproyeksikan mencapai 2,58 persen dari produk domestik bruto (PDB)," papar Ibrahim.