JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa di tengah pandemi Covid-19 dan gejolak ekonomi global, entitas usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) memiliki peran vital dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang kuat dan inklusif.
Oleh karena itu, Pemerintah mendorong akselerasi (peran) UMKM dalam perekonomian, salah satunya melalui keuangan syariah.
"Keuangan syariah memainkan peran penting dalam pemberdayaan UMKM karena mampu memfasilitasi skema syariah (risk-sharing) yang menyetarakan, unik dan inklusif. Upaya ini akan melengkapi dan menguatkan kebijakan Pemerintah Indonesia secara umum kepada UMKM," kata Sri Mulyani melalui siaran pers, Rabu (24/8/2022).
BACA JUGA:Sri Mulyani Tambah Pagu Anggaran Erick Thohir Jadi Rp260,4 Miliar
Guna mengelaborasi peran dan pengembangan keuangan syariah untuk UMKM, Kementerian Keuangan kembali menyelenggarakan The Annual Islamic Finance Conference (The AIFC) ke-6 yang dilangsungkan secara virtual pada tanggal 24-25 Agustus 2022. Tema yang diangkat dalam AIFC ke-6 adalah “Islamic Finance Role in MSMEs Empowerment: Boosting Capability and Fostering Inclusiveness for Sustainable Future”.
"Konferensi ini diharapkan dapat menjaring masukan dan rekomendasi yang nyata sehingga keuangan syariah dapat berkontribusi lebih besar bagi sektor UMKM dan berkembang lebih pesat," katanya.
Sri Mulyani mejelaskan, AIFC kali ini sejalan juga dengan beberapa agenda prioritas Presidensi Indonesia pada forum G20, salah satunya yaitu meningkatkan inklusivitas keuangan dan mengakselerasi pemulihan ekonomi.
Oleh sebab itu, AIFC juga menjadi salah satu side event Presidensi Indonesia dalam forum G-20.