JAKARTA – Ekonomi Amerika Serikat (AS) masih jauh dari resesi. Ekonom Richard Thaler mengatakan, Amerika Serikat (AS) mungkin telah mencatat dua kuartal berturut-turut kontraksi ekonomi namun hal tersebut tidak pas digambarkan sebagai resesi.
“Saya tidak melihat apa pun yang menyerupai resesi. Kami memiliki rekor pengangguran rendah, rekor lowongan tinggi. Itu terlihat seperti ekonomi yang kuat," kata Thaler seperti dilansir CNBC, Jumat (26/8/2022).
“Ekonomi tumbuh, hanya tumbuh sedikit kurang cepat dari harga. Dan itu berarti PDB riil turun sedikit, tetapi saya pikir itu lucu untuk menyebut itu sebagai resesi, ”katanya. "Ini tidak seperti resesi yang telah kita lihat dalam hidup saya yang agak panjang."
Diketahui produk domestik bruto AS atau PDB, turun 0,9% tahun-ke-tahun pada kuartal kedua, menyusul penurunan 1,6% pada kuartal pertama.
Dua penurunan berturut-turut dalam pertumbuhan PDB memenuhi definisi tradisional tentang resesi.
Secara resmi, Biro Riset Ekonomi Nasional menyatakan resesi dan ekspansi, dan kemungkinan tidak akan membuat penilaian pada periode tersebut selama berbulan-bulan.
Thaler, penerima Hadiah Nobel Memorial tahun 2017 dalam Ilmu Ekonomi, terkenal karena karyanya di bidang ekonomi perilaku - dan karena menjelaskan apa yang disebut kekeliruan "tangan panas" bersama penyanyi Selena Gomez dalam film 2015 "The Big Short."