JAKARTA- 10 negara dengan bunga bank sentral paling tinggi di dunia menarik untuk diulas.Bank Sentral di berbagai negara di dunia telah bersiap untuk menghadapi kenaikan suku bunga the Fed. Pelemahan nilai tukar berbagai negara terhadap dolar AS telah menjadi tolak ukur bagi berbagai negara agar untuk melakukan proteksi terhadap dana modal agar tidak berpindah menuju AS.
Namun, tidak hanya negara-negara maju yang telah bersiap, beberapa negara berkembang yang meletakkan fondasi ekonominya pada sektor perdagangan luar negeri pun juga telah mempersiapkan antisipasi kebijakan untuk memproteksi dana modal yang berada pasar domestik.
Kendati demikian, kenaikan suku bunga juga berdampak negatif. Orang lebih suka menyimpan uangnya karena mendapatkan return yang tinggi. Akibatnya, investasi akan direm. Perusahaan mengurangi utang karena bunga pinjaman terlalu tinggi. Bank sentral Argentina resmi menaikkan suku bunga acuan hingga 60 persen akibat nilai peso yang ambruk lebih dari 50 persen sepanjang 2018. Padahal, pada Januari 2018, suku bunganya masih 28 persen.
Dalam seminggu seminggu ke depan diprediksi terdapat beberapa negara maju dan berkembang yang telah bersiap untuk menaikkan tingkat suku bunga. Setidaknya terdapat 10 daftar negara yang akan merespons dengan cepat kebijakan The Fed guna menjaga pertumbuhan ekonomi domestik.
Sedangkan, Bank Indonesia akhirnya memutuskan kenaikan suku bunga yang diputuskan dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 22-23 Agustus 2022. BI memutuskan menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 bps menjadi 3,75%.
Kemudian untuk suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 3,00%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 4,50%.
Berikut 10 negara dengan bunga bank sentral paling tinggi di dunia dirangkum Okezone dari berbagai sumber di tahun 2018:
1. Argentina 60 persen
2. Suriname 25 persen
3. Venezuela 20,81 persen
4. Haiti 20 persen
5. Iran 18 persen
6. Turki 17,75 persen
7. Ukraina 17,5 persen
8. Ghana 17 persen
9. Mesir 16,75 persen
10. Angola 16,5 persen
(RIN)
(Rani Hardjanti)