SUMUT - Bos AirAsia menyebut harga avtur masih terbilang tinggi. CEO Capital A, induk perusahaan yang menaungi maskapai AirAsia, Tony Fernandes mengatakan, harga bahan bakar pesawat alias avtur berfluktuasi di tengah pandemi covid-19.
Menurutnya, harga avtur tidak akan mendongkrak harga tiket pesawat sampai signifikan, terutama AirAsia. Dia menjelaskan, harga avtur memiliki dua komponen, salah satunya yang disebut crack. Dia menyebutkan, harga crack tersebut sudah sangat tinggi mencapai USD50 per barel, dari harga normal sekitar USD8-9 per barel.
"Jadi harga masih sangat tinggi untuk avtur. Bahan bakar masih sangat tinggi sekitar USD130, selain itu (indeks) mata uang dolar AS juga sudah sangat kuat. Tapi semoga harga bahan bakar akan turun dan saya jamin AirAsia akan selalu memiliki tiket termurah di pasar," terang Tony saat ditemui awak media di Tapanuli Utara, Sabtu (3/9/2022).
Namun, Tony tak menampik bahwa masih ada faktor lain yang tidak bisa dikendalikan yang dapat menyenggol harga tiket pesawat, yakni nilai tukar dolar.