Jokowi menilai butuh pemikiran Abu Nawas untuk menghadapi ketidakpastian ekonomi global saat ini. Dia meminta kepada para ekonom untuk berpikir seperti kancil. Kancil menurutnya, selalu melompat-lompat dan perlu lompatan-lompatan pikiran untuk menjaga stabilitas ekonomi Indonesia.
Awalnya, Jokowi meyakini bahwa landscape politik global dan ekonomi saat akan berubah dan bergeser. Namun dirinya tidak mengetahui ke arah mana keduanya akan bergeser.
"Sehingga saya juga titip ke ekonomi, jangan menggunakan pakem-pakem yang ada jangan menggunakan sesuatu standar karena ini keadaannya tidak normal, sangat tidak normal," ujarnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)