SINGAPURA - Maskapai AirAsia berencana untuk memperluas operasinya di Indonesia dan Filipina melampaui tingkat sebelum pandemi pada kuartal pertama tahun depan yang didukung prospek pariwisata dengan ekonomi dan konektivitas lebih baik.
CEO Capital A, Tony Fernandes mengatakan potensi pariwisata yang besar dan kinerja ekonomi yang membaik mendorong pertumbuhan AirAsia di dua negara itu dalam lima tahun ke depan.
Meski maskapai memiliki prospek positif untuk Indonesia dan Filipina, hal itu tidak akan menjadi penghalang untuk ekspansi operasi armadanya di Malaysia dan Thailand.
“Kami masih membutuhkan pesawat di Malaysia dan Thailand, tetapi Indonesia dan Filipina benar-benar tumbuh dengan baik dan kami ingin memperluasnya ke ukuran yang lebih besar,” ujar Tony pada seremoni dimulainya kembali operasi AirAsia di Terminal 4 Changi Singapura, Kamis (15/9/2022).
BACA JUGA:AirAsia Kembali Beroperasi di Terminal 4 Bandara Changi Singapura
Diketahui, AirAsia saat ini memiliki 205 pesawat dan ingin menambahnya jadi 300 pesawat dalam lima tahun ke depan.
AirAsia akan mulai menerima pengiriman 362 pesawat Airbus 321neo yang telah dipesan pada tahun 2024.
Mengenai operasi kargo, lanjut Tony, adanya Teleport cabang logistik AirAsia akan memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan grup dalam lima tahun ke depan dengan 50 armada kargo yang beroperasi.
Grup aviasi tersebut melanjutkan pesanan untuk empat pesawat angkut Airbus 321 dengan pengiriman pertama diharapkan pada Desember 2022 yang sebelumnya tertunda karena pandemi Covid-19.
“Masih ada peluang di sini, seperti yang kami lakukan untuk layanan penumpang. Kami pada dasarnya membuka pasar baru dengan 60 persen rute kami hari ini menjadi rute baru," jelasnya.
"Kami dapat melakukan hal yang sama untuk logistik dan berpikir kargo akan menjadi bagian besar dari operasi di Changi dan juga di sekitar jaringan kami," pungkasnya.
(Zuhirna Wulan Dilla)