Erick mengakui banyak startup di Indonesia yang berguguran alias gagal. Perkaranya beragam yakni tidak memiliki pasar khusus, kurang baiknya manajerial, hingga ketiadaan pendanaan.
"Kita lihat banyak juga startup yang gagal, karena marketnya tidak ada, atau mungkin manajemennya kurang baik, atau pun kehabisan bensin atau pendanaan," katanya.
Terkait teknologi, lanjut Erick, startup harus memiliki kemampuan teknologi yang unggul. Lantaran unicorn adalah perusahaan bebasis teknologi
Erick mengatakan, kriteria terakhir adalah terkait skema bisnis startup tersebut.
Dia ingin adanya kejelasan terkait skema hingga stategi startup untuk berkembang.
"Kalau misal bisnisnya mesti bakar duit itu berapa lama karena tidak mungkin bakar duit terus," pungkasnya.
(Dani Jumadil Akhir)