"Hingga akhir tahun pertumbuhan kita masih cukup resilien, terutama tadi yang ditopang kalau untuk kuartal III kita sudah selesai kemarin, Namun, meski kondisi kita cukup kuat, kita tetap harus mengantisipasi dampak global ke depannya," tegas Sri.
Di tahun 2023, Indonesia masih akan berhadapan dengan lingkungan ekonomi yang terus melemah. Maka dari itu, resiliensi ini perlu dijaga sebagai sebagai shock absorber untuk menjaga daya beli masyarakat.
"Karena itu daya beli harus dijaga secara sangat hati-hati. Makanya tadi yang disampaikan dari dunia usaha pertumbuhan kredit sudah meningkat itu semuanya bisa menciptakan pekerjaan, income, dan daya beli," pungkasnya.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)