Adapun saat ini, lanjut Jarot mengatakanm masih dalam penyusunan SDM, seperti pemberian training untuk memahami siapa yang cocok dihubungi ketika terjadi keadaan-keadaan tertentu.
"Kami sedang proses, SDM (membangun) rumah dinasnya, termasuk kami training, kalau ada sesuatu tahu siapa yang harus dihubungi, di situ (training) ada yang namanya rencana tindak darurat," lanjut Jarot.
"Jadi petugas operator tahu, elevasi sekian, harus dibuka pintu sekian, kalau ada apa-apa tau dia harus menghubungi siapa," sambungnya.
Targetnya bulan Oktober tahun ini rencana tersebut sudah terealisasi sehingga sudah siap untuk mengantisipasi banjir di musim hujan tahun 2022 dan berikutnya.
"Ini adalah antisipasi upaya-upaya kami, nanti awal Oktober paling lambat, pak Menteri sendiri yang mau mengukuhkan, ini salah satu semacam satgas kepala UPB yang ada di bendungan seluruh Indonesia," pungkasnya.
(Dani Jumadil Akhir)